


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kerusakan untuk masingmasing kerusakan antara lain: -.Retak memanjang (longitudinal crack) disebabkan karena kadar aspal mengalami kenaikan sehingga melebihi dari kadar aspal optimum menurut JMF, agregat mengalami degradasi serta aspal sudah sangat getas dan tidak memenuhi persyaratan lagi. Data hasil pengujian kemudian dianalisis dengan cara membandingkan terhadap standar yaitu job mix formula dan pedoman Bina Marga dan merujuk teori untuk melihat faktor-faktor penyebab kerusakan. Pengujian material yang dilakukan di laboratorium jalan raya adalah: uji kadar aspal, uji kepadatan beton aspal, analisis saringan, uji penetrasi aspal, dan titik lembek. Pengumpulan data sekunder yang berupa job mix formula (JMF) yang didapatkan dari Bina Marga propinsi Yogyakarta serta teori-teori lain yang berasal dari buku-buku dan internet yang menyangkut tentang kerusakan jalan.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara: pengujian material lapis wearing course di laboratorium yang diambil dari lapangan dengan core drill sebanyak empat titik kerusakan pada masing-masing dua titik lajur kiri dan dua titik pada lajur kanan kanan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mempelajari faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan yang terjadi di jalan Kaliurang dari Km 10 hingga Km 12,5. Kerusakan perkerasan jalan pada umumnya disebabkan oleh sistem drainase yang kurang baik, volume beban lalu lintas, air, iklim, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, material konstruksi perkerasan jalan, sistem pengolahan bahan yang kurang baik, dan kurang baiknya proses pemadatan.
